Kecerdasan buatan (AI), dalam arti luas, adalah kecerdasan yang ditunjukkan oleh mesin, khususnya sistem komputer. Ini adalah bidang penelitian dalam ilmu komputer yang mengembangkan dan mempelajari metode dan perangkat lunak yang memungkinkan mesin memahami lingkungannya dan menggunakan pembelajaran dan kecerdasan untuk mengambil tindakan yang memaksimalkan peluangnya mencapai tujuan yang ditentukan.Mesin seperti itu bisa disebut AI.
Beberapa penerapan AI yang terkenal mencakup mesin pencari web tingkat lanjut (misalnya, Google Penelusuran); sistem rekomendasi (digunakan oleh YouTube, Amazon, dan Netflix); berinteraksi melalui ucapan manusia (misalnya, Google Assistant, Siri, dan Alexa); kendaraan otonom (misalnya, Waymo); alat generatif dan kreatif (misalnya ChatGPT, dan seni AI); dan permainan dan analisis manusia super dalam permainan strategi (misalnya catur dan Go). Namun, banyak aplikasi AI yang tidak dianggap sebagai AI: “Banyak AI yang canggih telah tersaring ke dalam aplikasi umum, sering kali tanpa disebut AI karena begitu sesuatu menjadi cukup berguna dan cukup umum maka hal tersebut tidak lagi diberi label AI.”
Berbagai subbidang penelitian AI berpusat pada tujuan tertentu dan penggunaan alat tertentu. Tujuan tradisional penelitian AI mencakup penalaran, representasi pengetahuan, perencanaan, pembelajaran, pemrosesan bahasa alami, persepsi, dan dukungan untuk robotika. Kecerdasan umum—kemampuan untuk menyelesaikan tugas apa pun yang dapat dilakukan oleh manusia pada tingkat yang setidaknya sama— adalah salah satu tujuan jangka panjang bidang ini.[4] Untuk mencapai tujuan ini, peneliti AI telah mengadaptasi dan mengintegrasikan berbagai teknik, termasuk pencarian dan optimalisasi matematis, logika formal, jaringan syaraf tiruan, dan metode berdasarkan statistik, riset operasi, dan ekonomi. AI juga memanfaatkan psikologi. , linguistik, filsafat, ilmu saraf, dan bidang lainnya.
Kecerdasan buatan didirikan sebagai disiplin akademis pada tahun 1956, dan bidang ini mengalami berbagai siklus optimisme, diikuti oleh periode kekecewaan dan hilangnya dana, yang dikenal sebagai musim dingin AI. Pendanaan dan minat meningkat pesat setelah tahun 2012 ketika pembelajaran mendalam mengungguli teknik AI sebelumnya. Pertumbuhan ini semakin meningkat setelah tahun 2017 dengan arsitektur transformator, dan pada awal tahun 2020-an ratusan miliar dolar diinvestasikan dalam AI (dikenal sebagai “AI boom”). Meluasnya penggunaan AI di abad ke-21 mengungkap beberapa konsekuensi dan kerugian yang tidak diinginkan saat ini dan meningkatkan kekhawatiran mengenai risiko dan dampak jangka panjangnya di masa depan, sehingga mendorong diskusi mengenai kebijakan regulasi untuk memastikan keamanan dan manfaat teknologi.
Leave a Reply